Jumat, 18 Juni 2010

MEMBRAN PLASMA & RETIKULUM ENDOPLASMA

MEMBRAN PLASMA & RETIKULUM ENDOPLASMA

Membran plasma merupakan selaput tipis di sebelah luar sel, yang memisahkan protoplasma sel dengan lingkungan luar. Membran plasma disebut pula Plasmalemma.

Membran plasma sangat tipis, elastis, permiabel dan merupakan zat hidup. Pada sel bakteri & tumbuhan di sebelah luar terdapat dinding sel.

Dengan adanya teknologi modern seperti mikroskop elektron, difraksi sinar x, mikroteknik dan ultrasentrifuge telah dipelajari dan diketahui ultrastruktur dan komposisi membran plasma dari berbagai sel seperti amoeba, otot lurik, sel hati, telur bulu babi, serabut saraf dan eritrosit dan juga fungsinya.

Di dalam sel pada sitoplasma terdapat membran yang membentuk pembuluh, gelembung/ vakuola dan rongga-rongga pipih yang saling berhubungan yang disebut retikulum endoplasma (RE)

RE mempunya fungsi dalam berbagai sintesis.

RE granuler/ rough endoplasmic reticulum (RER) yang mensintesis protein.

Sel-sel yang mensintesis steroid mempunyai RE agranular/ smooth endoplasmic reticulum (SER).

Perkembangan Teori Membran Plasma

Overton (1899); “terdapat lapisan terbatas di sekeliling sel”

Dalam percobaannya, ia menemukan bahwa persenyawaan hidrofobik masuk ke dalam sel lebih cepat dari persenyawaan hidrofilik. Dari percobaannya Overton percaya bahwa lapisan sel sebelah luar berupa lapisan lemak (lipoid layer) dan diduga berupa kolesterol, lesitin & asam lemak.

Plowe, 30 puluh tahun kemudian menemukan sekeliling protoplasma sel tumbuhan terdapat selaput yang elastik. Ia menamakan selaput tadi plasmalemma. Dengan jarum mikro dapat dilihat bahwa plasmalemma dapat meregang/ robek. Jika robek itu sedikit dapat kembali normal tapi jika sobeknya besar, sel akan mati. Hasil percobaan Plowe merupakan landasan yang penting dalam konsep membran plasma.

Pada tahun 1925, Gorter & Grendel mempelajari membran sel dari eritrosit. Secara tidak langsung ia menemukan bahwa permukaan eritrosit dilapisi oleh 2 lapisan molekul lemak (bilayer/ bimolekular).

Dengan bukti-bukti tidak langsung Danielli & Dawson pada tahun 1935 mengusulkan bahwa membran plasma terdiri atas 3 lapisan. Danielli & Dawson menyatakan bahwa membran demikian akan bersifat permeabel selektif. Dua lapisan luar terdiri dari molekul-molekul protein dan lapisan tengah terdiri atas lapisan lemak bimolekular.

Pada akhir 1950 mikroskop elektron memberi informasi tambahan tentang struktur membran plasma.

J.D. Roberston, menyatakan bahwa membran plasma yang difiksasi dengan osmium titroksida memperlihatkan adanya struktur trilaminar (3 lapisan). Dua lapisan terluar berupa lapisan gelap (osmofilik [20-25 A0]) dan lapisan tengah yang lebih terang (osmofobik[25 – 35 A0), sehingga tebal membran plasma; 65-85 A0.

Roberston & friend, menunjukkan bahwa pola 3 lapisan pada membran plasma juga terdapat pada retikulum endoplasma, membran mitokondria, kloroplas dan badan golgi. Karena itu ia menyebutnya model membran unit. Menurut Roberston, membran terdiri atas lapisan bimolekular lemak di tengah dan di sebelah luarnya lapisan protein yang strukturnya berlipat-lipat (pleated sheet).

Model membran unit merupakan membran yang kontinu mulai dari membran plasma sampai selaput inti via retikulum endoplasma.

Organel-organel yang terpisah seperti mitokondria asalnya dari membran yang kontinu terjadi karena pemisahan.

Meskipun banyak pertentangan model membran unit merupakan model yang paling diakui sampai tahun 1960.

Model Mozaik Cairan (S.J Singer & G. Nicolson)

Menurut model ini, membran terdiri atas sebuah lapisan lemak bimolekular dengan gumpalan-gumpalan protein. Gumpalan protein sebagian menempel di permukaan lapisan lemak disebut protein ekstrinsik/ periferal, sedang sebagian lagi menembus lapisan lemak dan disebut protein intrinsik/ integral.

Protein perifer & protein integral yang menyembul di permukaan membran sering mempunyai molekul-molekul gula (membentuk glikoprotein).

Rantai molekul-molekul gula diduga mempunyai peran dalam berbagai gejala fisiologi termasuk adhesi sel-sel yang berdekatan.

Membran lipida terutama fosfolipida meskipun terdapat pula sejumlah lemak netral. Sejumlah lipida pada permukaan membran bergabung dengan hidrat arang membentuk glikolipida.

Protein Membran

1. Protein Perifer (Ekstrinsik)

Protein ini umumnya tidak melekat dengan kuat pada membran dan mudah terlepas. Protein ini mengandung asam amino dengan rantai hidrofilik yang menyebabkan adanya interaksi dengan air di sekelilingnya dan permukaan lapisan lemak yang hidrofilik.

Protein perifer pada permukaan sel sebelah luar biasanya berisi rantai molekul gula/ senyawa dengan substansi lain.

Beberapa substansi yang merupakan persenyawaan dengan protein perifer

Protein Perifer atau yang telah bergabung dengan substansi lain

Letaknya

Sitokrom C

Spektrin

HPr Protein

D-Gliseraldehid-3 fosfat dehidrogenase

Aldolase

Ribosome

Nektin

Permukaan luar dari membran dalam mitokondria

Permukaan luar membran eritrosit

Permukaan luar membran bakteri

Permukaan luar membran eritrosit

Permukaan luar dari membran eritrosit

Sebelah tepi retikulum endoplasma

Permukaan dari membran Streptococcus faecalis

2. Protein Integral (Intrinsik)

Protein integral pada membran mengandung bagian protein yang hidrofil dan bagian yang hidrofob.

Protein yang berada di dalam lapisan lemak bersifat hirofob (bergabung dengan bagian ekor molekul lemak yang hidrofob)

Protein yang menyembul di permukaan lapisan lemak bersifat hidrofil (mengandung persenyawaan hidrat arang).

Distribusi (penyebaran) protein membrane

Permukaan luar dan dalam membran sel (plasma) tidak mengandung protein yang sama baik tipe maupun jumlahnya. Misalnya permukaan luar membran eritrosit mengandung protein lebih sedikit daripada permukaan dalam.

Kandungan protein dari berbagai sel jumlahnya mungkin jauh berbeda, jadi mungkin kandungan protein sel yang satu 100 x lebih banyak dari sel yang lain.

Distribusi protein yang tidak teratur ini menyebabkan membran menjadi tidak simetris (membran asymetry). Keadaan ini terjadi juga pada membran retikulum endoplasma, dan organel lain seperti mitokondria.

Gerakan Protein Membran

D. Prye & M. Edidin, mendemonstrasikan bahwa protein membran tidak tetap letaknya secara lateral tapi dapat bergerak ke arah lateral pada lapisan lemak (bilayar membran)

Distribusi protein membran tidak memerlukan ATP dan tidak dihambat oleh adanya inhibitor metabolik. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran (distribusi) protein membran terjadi karena difusi.

G. Nicolson & friends, mengatakan tidak semua protein membran mampu berdifusi lateral . Mereka membuktkan bahwa beberapa protein integral tetap berada pada membran karena dikekang oleh jalinan protein di bawah permukaan dalam membran.

Sifat-sifat enzimatik protein membrane

Protein membran telah menunjukkan mempunyai aktifitas enzimatik.

Adanya enzim pada membran plasma tentu saja sesuai dengan fungsi dari sel itu sendiri

Enzim-enzim yang terdapat pada membran plasma

No

Nama Enzim

No

Nama Enzim

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Adenosin trifosfatasa

Nukleosida difosfat fosfatasa

Nukleosida trifosfat pirofosfatasa

5’ nukleotidasa

Adenylcylasa

Protein kinasa

Asetil fosfatasa

Alkalin nitrofenil fosfatasa

Acid nitrophenylphosphatasa

HAD pyrofosfatasa

Alkalin glycerolfosfatasa

Alkalin fosfodiesterasa

NAD glikohidrolasa

Kolesterol esterasa

Fosfolidil inosital kinasa

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31

Digliserida kinasa

Sfingomielinasa

Monogliserida lipasa

Trigliserida lipasa

Asetilkoenzim A sintetasa

Invertasa

Maltasa

Isomaltasa

Laktasa

Trehalasa

Furanasa

Selobiasa

UDP glikosidasa

Nitrofenil glikosidasa

Nukleosida kinasa

NADH hidrogenasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar